Konflik agraria kembali terjadi di masyarakat kecamatan kedurang kabupaten Bengkulu Selatan, ini sudah terjadi cukup lama, masyarakat kecamatan kedurang meminta agar ini dapat diselesaikan dengan segera sebelum terjadi konflik yang akan menimbulkan korban.
Konflik antara masyarakat dengan pihak Perusahaan perkebunan sawit PT. Dinamika selaras jaya sudah berjalan kurang lebih empat tahun, masyarakat adat wilayah kecamatan kedurang meminta kepada pemerintah agara mengembalikan areal perkebunan yang dikelolah perusahaan kurang lebih 18 yang dulunya merupakan areal perkebunan sebagai tempat mata pencarian masyarakat kedurang, hal ini disampaikan salah satu perwakilan masyarakat yaitu bapak hendra warga (54) desa pagar bunga kecamatan kedurang. Saat di konfirmasi awak media di kediamannya menjelaskan bahwa benar dibelakang desa kami kurang lebih jarak 2 KM merupakan areal perkebunan perusahaan sawit PT. Dinamika selaras Jaya yang dahulunya merupakan areal perkebunan masyarakat adat kedurang, kmai tidk bagaimana telnis dan pelaksanaannya sekarang di kelolah oleh PT. dinamika Selaras Jaya menjadi perkebunan sawit, 18 tahun di kelolah setelah di cek ternyata perusahaan hanya memiliki IUP, tetapi belum memiliki HGU jelasnya.
Pak hendera juga menjelaskan bahwa perkebuan yang dikelolah PT. Dinamika Selaras Jaya menguasi lahan dengan surat menyurat bukan di wilayah kecamatan kedurang sedangakan wilayah ini merupakan bagian kecamatan kedurang sebagaimana skt yang pernah dikeluarkan kepada masyarakat pemilik kebun.
Terkait persoalan perizinan PT. Dinamika Selaras Jaya ini menjadi sorotan berbagai aktivis diantaranya dari Ormas Gerakan Rakyat Bela Tanah Adat, Asosiasi Selamatkan Bengkulu Selatan, dan juga Forum Peduli warga Kedurang. Dedi mulyadi Ketua Umum GARBETA menyoroti Terkait PT. Dinamika Selaras Jaya yang telah membuka perkebunan tanpa izin HGU, ini sudah pelanggaran sebagai mana undang undang 39 Tahun 2014 pasal 55 dan pasal 107. Perubahan atas undang undang nomor 18 tahun 2004 tentang perkebunan.
Ketua Umum garbeta juga menjelaskan bahwa kami bersama beberapa lembaga atau organisasi akan turun dan mendampingi masyaralat agar apa ya g menjadi harapan masyarakat bisa tercapai. (Ded)